Pages

Assalamu Alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh

Selamat Datang di Blog saya!
Subscribe:

wibiya widget

Muslim Blogger United

Juli 22, 2011

Lirik Maher Zein Barakallah

Barakallah

By Maher Zain ***

We’re here on this Special Day
Our hearts are full Of pleasure
A day that brings the two of you
Close Together
We’re gathered here to celebrate
A moment you’ll always treasure
We ask Allah to make your love
Last forever
Let’s raise our hands and make du’a
Like the prophet taught us
And with one voice let’s all
Say…say…say
Barakallahu lakuma wa baraka
Alaikumaa wa jama’a bainakuma fii khaiiir
Barakallahu lakuma wa baraka
Alaikumaa wa jama’a bainakuma fii khaiiir
(chorus)
From now you’ll share all your joys
Through hardships,support each other
Together worshiping Allah
Seeking His Pleasure
We pray that He will feed your life
With Happiness and Blessings
And grant your Kids
who make your home filled with laughter
Let’s raise our hands and make du’a
Like the prophet taught us
And with one voice let’s all
Say…say…say
Barakallahu lakuma wa baraka
Alaikumaa wa jama’a bainakuma fii khaiiir
Barakallahu lakuma wa baraka
Alaikumaa wa jaama’a bainakuma fii khaiiir
(Chorus)
Barakallah
Barakallah
Barakallah
Barakallah
Barakallahu lakuumwalanaa
Barakallahu lakuumwalanaa
Allah bariklawhuma
Allah Hadhum hubbahuma
Allah Solli wasallim a’la rasulillah
Allah tub’alaina
Allah irdha anna
Allah ihdhi khuthoona a’la sunnat nabiina
Let’s raise our hands and make du’a
Like the prophet taught us
And with one voice let’s all
Say…say…say
Barakallahu lakuma wa baraka
Alaikumaa wa jama’a bainakuma fii khaiiir
Barakallahu lakuma wa baraka
Alaikumaa wa jama’a bainakuma fii khaiiir
Barakallahu lakuma wa baraka
Alaikumaa wa jama’a bainakuma fii khaiiir
Barakallahu lakuma wa baraka
Alaikumaa wa jaama’a bainakuma fii khaiiir
Klik disini untuk download lagunya, Click Here…
***************************************************

Lirik Maher Zein Insya Allah

Insya Allah
By Maher Zain
***
Everytime you feel like you cannot go on
You feel so lost
That your so alone
All you is see is night
And darkness all around
You feel so helpless
You can`t see which way to go
Don`t despair and never loose hope
Cause Allah is always by your side
Insya Allah…Insya Allah
Insya Allah

Insya Allah you`ll find your way
Everytime you can make one more mistake
You feel you can`t repent
And that its way too late
Your`re so confused,wrong decisions you have made
Haunt your mind and your heart is full of shame
Don`t despair and never loose hope
Cause Allah is always by your side
Insya Allah…Insya Allah..
Insya Allah you`ll find your way
Insya Allah…Insya Allah
Insya Allah you`ll find your way
Turn to Allah
He`s never far away
Put your trust in Him
Raise your hands and pray
OOO Ya Allah
Guide my steps don`t let me go astray
You`re the only one that showed me the way,
Showed me the way
Showed me the way
Insya Allah…Insya Allah
Insya Allah we`ll find the way
Klik disini untuk download lagunya, Click Here…
*******************************************************

Juli 20, 2011

Lirik Thufail Al Ghifari MUHASABAH

MUHASABAH
By : Thufail Al Ghifari

Nafasku yang menghela dalam ketakutan
Jiwaku yang bergetir dalam kesunyian
Tentang kerinduanku padamu ya Allah
Di setiap langkahku
Di dalam jiwaku

Engkaulah yang maha memberikan rahmat
Engkaulah yang penuh dengan jutaan maaf
Maafkanlah disetiap amalku
Yang tak pernah sempurna
Yang penuh dengan noda

Ampunilah kami yang begitu sering dustakan nikmat-Mu
Tuntunlah kami selalu dalam jalan-Mu
Oh…
Yeah… Yeah… Yeah…

Ke surga-Mu ya Allah
Maafkanlah diri ini di setiap amal yang tak sempurna ini
Ke surga-Mu
Bawalah kami kembali berkumpul bersama dengan kekasih-Mu

Ampunilah kami yang begitu sering dustakan nikmat-Mu
Tuntunlah kami selalu dalam jalan-Mu
Oh…
Yeah… Yeah… Yeah…

Ke surga-Mu ya Allah
Maafkanlah diri ini di setiap amal yang tak sempurna ini
Ke surga-Mu
Bawalah kami kembali berkumpul bersama dengan kekasih-Mu

Lirik Thufail Al Ghifari SENJA KALA HIDAYAH DAN PENGHANCUR BERHALA

SENJA KALA HIDAYAH DAN PENGHANCUR BERHALA
By : Thufail Al Ghifari

Mendekatlah engkau kedalam pelukanku
Agar dapat kupecahkan seribu ketakutanmu
Takkan kubiarkan satu hal saja melukai hatimu
Walau ku sadari lelaki ini memang tidak sempurna
Tapi bersama Allah
Oh...
Ku yakin semua akan baik-baik saja
Ku yakin semua akan baik-baik saja

Sempurkan setengah agamaku
Biar ku cintai semua kekuranganmu
Ajarkan aku menerima mensyukuri dan dewasakan hidup ini
Bersamamu terujir kisah makna cinta sejati
Karena bersama Allah
Oh...
Ku yakin semua akan baik-baik saja
Ku yakin semua akan baik-baik saja
Ku yakin semua akan baik-baik saja
Ku yakin semua akan baik-baik saja

Lirik Thufail Al Ghifari DI SEKITAR KITA

DI SEKITAR KITA
By : Thufail Al Ghifari

Dapatkah kau renungkan
Rapuh teratai yang tak sanggup lagi mengapung
Mendistorsi setiap kebajikan
Bunda yang bertanya diujung hati dan harapan
Aku dengar semua penjelasanmu
Aku dengar semua penjelasanmu

Airmata ini
Tergores sejenak detak jantung disetiap mimpi
Dari kau yang tak lagi dapat menahan diri
Butakan rasa tanpa kendali tuk sadar

Kenyataan ini hanyalah sebuah permainan
Kenyataan ini hanyalah misteri keimanan
[FABIAYYI ALAAIRABBIKUMAA TUKADZIBAN
SUBHAANALLAH]

Lihatkan kau bocah yang menutup harapanya
Anak-anak yang kehilangan orang tuanya
Setaip orang yang tercuri hak hidupnya
Lapar dahaga yang hiasi pangkat senjata dunia

Seperti apa dunia yang kita harapkan
Ketika mata ini selalu wariskan luka
Ketika hati ini lebih memilih diam
Walau di depan kau lihat saudaramu terluka

Pandanglah disekitar kita
Berapa banyak nikmat Allah yang telah kau dustakan

Lirik Thufail Al Ghifari METAMORFOSIS

METAMORFOSIS
By : Thufail Al Ghifari

Menjadi karanglah meski tidak mudah
Sebab ia kan menahan sengatan binar mentari yg garang
Sebab ia kan kukuh halangi deru ombak yg kuat menerpa tanpa kenal lelah
Melawan bayu yg keras menghembus & menerpa dgn dingin yg coba membekukan
Sebab keteguhannya kan menahan hempas badai yg datang menggerus terus menerus
Ia kan kokoh kan diri agar tak mudah hancur & terbawa arus

Ia kan berdiri tegak berhari-hari bertahun-tahun berabad-abad tanpa rasa jemu & bosan

Menjadi mutiaralah meski itu juga tak mudah
Sebab ia berada didasar samudra yg dalam
Sebab ia begitu sulit dijangkau oleh tangan2 manusia
Sebab ia begitu berharga sebab ia begitu indah dipandang mata
Sebab ia tetap bersinar meski tenggelam dikubangan yg hitam

Menjadi pohonlah yg tinggi menjulang meski itu tak mudah
Sebab ia kan tatap bara mentari yg terus menyala disetiap siangnya
Sebab ia akan meliuk halangi angin yg bertiup kasar
Ia kan terus menjejaki bumi hadapi gemuruh sang petir
Sebab ia hujamkan akar yg kuat menopang
untuk menahan gempita hujan yg coba merubuhkan & senantiasa memberikan bebuahan yg manis & mengenyangkan
Sebab ia kan berikan tempat bernaung bagi burung-burung yg singgah didahannya

Lalu berikan tempat berlindung dengan rindang daun-daunnya

Menjadi pauslah meski itu juga tak mudah
Sebab dgn sedikit kecipaknya ia kan menggentarkan ujung samudra
Sebab besar tubuhnya akan menakutkan musuh yg coba mengganggu
Sebab sikap diamnya akan membuat tenang laut & seisinya

Menjadi melatilah meski tampak tak bermakna
Sebab ia kan tebar harum wewangian tanpa minta balasan
Ia begitu putih seolah tanpa cacat
Sebab ia tak takut hadapi angin dan hujan dgn mungil tubuhnya
Ia tak pernah iri melihat mawar yg segar merekah & tak pernah malu pd bunga matahari yg menjulang tinggi
Ia tak pernah dengki & rendah diri
Pada keanggunan anggrek & tulip yg berwarna-warni & tak gentar layu karena pahami hakekat hidupnya

Menjadi elanglah dgn segala kejantanannya meski itu juga tak mudah
Sebab ia harus melayang tinggi menembus birunya langit
Melanglang buana taklukkan medannya
Sebab ia harus melawan angin yg menerpa dari segala penjuru
Ia harus mengangkasa jauh tanpa takut jatuh
Menungkik tajam mencengkram mangsa & kembali kesarang dgn makanan diparuhnya
Bersama kepak sayap yg membentang gagah

Menjadi kupu-kupu lah meski itu juga tak mudah
Sebab ia harus melewati proses-proses sulit sebelum dirinya saat ini
Ia lalui semedi panjang tanpa rasa bosan & belajar lebih banyak berdiam
untuk menunggu waktu yg tepat tentang keindahan
sbb ia bersembunyi & menahan diri dari segala yg menyenangkan
Sehingga tiba saat utk keluar & bagikan kebaikan

Lirik Thufail Al Ghifari SELAMATKAN KAMI

SELAMATKAN KAMI
Song by: Thufail Al Ghifari
Lyric by: Ustadzah Ir. Lathifah Musa

Single Song Thufail Al Ghifari : Selamatkan Kami. Lagu ini di buat atas permintaan MUSLIMAH MEDIA CENTER sebuah counter propaganda terhadap RUU legalitas aborsi yang sempat di wacanakan. kalau RUU ini disahkan, maka aborsi menjadi halal di Indonesia, setiap orang boleh menikahkan dirinya tanpa wali, pelarangan nikah di...bawah umur 25 tahun, yang ujung ujungnya membangun sugesti ZINA bagi generasi indonesia. This Is Cool Propaganda! MAJU TERUS MUSLIMAH MEDIA CENTER! Thufail ngerap ala kadarnya sesuai permintaan Nafisa FB wakil dari MUSLIMAH CENTER. karena konsumsi lagu diarahkan ke anak anak SD, SMP dan SMA sebagai prioritas utama

Ketika Kami di USIA DINI
Kalian pagari dengan tayangan kebebasan
Para perempuan yang tak punya kehormatan
Mengumbar aurat dan bangga
Bangga dengan maksiat
Bebas berbuat
laki-laki dan perempuan
Tak ada batasan saling merusak kesucian
Kalian sebut ini kemodernan

Propaganda menyesatkan kalian cekoki kami
Tentang ibu yang tak perlu taat suami
Tentang Ayah yang tak harus jadi wali
Tentang harus serupa perempuan laki-laki
Tentang semua agama yang sama tinggi
Padahal kami generasi penerus risalah Para Nabi

Kalian telah rusak karakter-karakter keislaman kami

Chorus :

Wahai Ayah Ibu
Wahai Guru-guru
Wahai Bapak-bapak Pemimpin kami
Selamatkan hidup kami
Seluruh remaja negeri ini
Dari Gelombang Kehancuran
Dari Nista Dunia dan Siksa Neraka
Ketika Kami MENJELANG BALIGH
Kalian jauhkan kami dari al-Qur’an
Kitab Suci Mulia, sumber utama
pendidikan Wahyu Surga

Hingga kami tak kenal Keagungan Rabb Agung
Allah pencipta manusia, alam semesta
dan kehidupan dunia akhirat

Kalian tanamkan bahwa asal usul manusia
berawal dari protein
yang menjelma menjadi hewan melata
Kalian ajarkan materi tak dapat diciptakan
dan tak dapat dimusnahkan
Kalian katakan kehidupan adalah reaksi
sempurna unsur-unsur alam
Dimana tak ada Allah yang boleh berperan mengatur manusia yang Ia ciptakan

Lalu kalian kenalkan ide kebebasan
mengatur hidup kami Dengan UU dan hukum
yang telah kalian buat sendiri
lalu campakkan kami dari Syariat Agung Pencipta kami
Di atas jargon Kebebasan demokrasi basi

Chorus :

Wahai Ayah Ibu
Wahai Guru-guru
Wahai Bapak-bapak Pemimpin kami
Selamatkan hidup kami
Seluruh remaja negeri ini
Dari Gelombang Kehancuran,
Dari Nista Dunia dan Siksa Neraka

Ketika Kami AQIL BALIGH
Kalian katakan kami masih anak-anak
Begitulah rekayasa Undang-undang Perlindungan Anak
Kalian bilang kami masih di bawah umur,
hanya karena usia kami baru dua belas tahun
padahal kalianlah yang belum dewasa
walau usia kalian sudah lebih dari delapan belas tahun

Kamipun dibiarkan hidup bebas tak terikat
Tak ada beban walau tinggalkan sholat
Tak masalah walau umbar aurat
Tak peduli hidup kami hanya untuk kesenangan sesaat

Kalian cekoki kami dengan paham liberal
hedonisme bebal
Kalian sediakan kontrasepsi
Agar seks bebas tak kami takuti
sambil larang kami menikah dini
Walau di usia yang Allah ijini
Kalian sarankan kami untuk berzina dengan kondomisasi

Chorus :

Wahai Ayah-Ibu
Wahai Guru-guru
Wahai Bapak-bapak Pemimpin kami
Selamatkan hidup kami Seluruh remaja negri ini
Dari Gelombang Kehancuran,
Dari Nista Dunia dan Siksa Neraka

Ketika noda mencederai kehormatan dan terjadi Kehamilan
Kalian menyebutnya Kehamilan tak Diinginkan
Kalian ajarkan membunuh janin-janin bukan suatu kesalahan
Dengan UU yang membolehkan Aborsi yang kalian legalkan
Dan UU Kesehatan Reproduksi Remaja produksi setan

Dan KINI
Jadilah kami para pezina
Jadilah kami pembunuh janin-janin yang meronta
Kami pun lari ke lingkar Narkoba
Terjangkit penyakit-penyakit berbahaya
Merusak akal, fisik, masa depan dan jiwa
Saat itulah kami menyaksikan dengan merana
Jaringan Iblis Liberal tertawa
Wahai anak cucu Adam, selamat menjadi bahan bakar Neraka !

Chorus :

Selamatkan Selamatkan kami
Selamatkan Selamatkan kami
Selamatkan Selamatkan kami

Lirik Thufail Al Ghifari PERJALANAN KE SYAM

PERJALANAN KE SYAM
By. Thufail Al Ghifari

Ya Rabb
Terima Kasih atas semua kebaikanMu
yang telah memberikanku semua kenikmatan Islam ini...
Engkaulah sumber kekuatanku…
Walau begitu sering sunyi dan letih menghampiri...
Namun hening kisah abadi utusanMu selalu menghibur redup semangatku
Untuk tetap bertumbuh dalam ragam warna hari dan pendapat
Dan aku begitu merindu atas surgaMu
Walau begitu sering jiwaku merasa tak layak di sana…
Namun dibalik semua keterbatasanku...
Aku titipkan doa agar Kau mau untuk memaafkanku
Ada begitu banyak khilafku
Ada begitu banyak salahku...
namun adakah alasan lain dariku meneteskan air mata ini selain takut padaMu..

Takut pada AmarahMu, takut jika Kau tidak mengenalku kelak di akhirat nanti…

Ya Rabb
Aku belum bisa meneladani Nabi Muhammad 100%
Begitu sulit rasanya walau aku akan terus mencoba
Iman ini sering naik turun ya Rabb...
namun aku mohon jangan kau gelapkan hatiku dari hidayahMu
tak ada harta kekayaanku selain memiliki Islam dalam hidupku
tak ada kekayaan terbaikku selain menjadikan Engkau diatas segala galanya
tak ada warisan terbaik dalam hidupku selain mengakui Nabi Muhammad adalah utusanMu

Ya Rabb...
Angin kehidupan terus bertiup
Waktu selalu setia menemaninya berjalan
Menghias kekompakan siang dan malam
Dan Matahari yang tak lelah iringin putaran bulan di planet ini
Dan aku masih belum bisa memberikan apa – apa...
Hanya ingin tetap berusaha ikhlas
Dan coba tuk selalu tegar melawan setiap badai...

Chorus:
Ya Rabb...
Keringat – keringat yang basuh daki tubuh disetiap saksi saksi ikhtiar..
Dan ku yakin jika aku masih bertahan
itu pasti karena Kau selalu ada dalam setiap langkahku..
Sungguh...
hanya padaMulah aku sandarkan harapan
Hanya padaMu aku titipkan ikhtiar
agar gentar berubah menjadi radar keoptimisan
Menerawang esok dalam kepastian rahmat dan keberkahan

Aku berdoa dalam setiap keterbatasan
Menjaga yakinku melawan syahwatku yang sering menipu
Jagalah aqidahku dari ribuan thagut yang menyeranta dalam benak belukar
Anta beranta logika dan analisa yang tak jarang rumuskan kebutaan dunia

Keasingan ini berat ya Rabb
Maka aku mohon tegarkanlah jiwa yang lemah ini
BIsmillahi tawakaltu Alallah La haula wa la quwwata illa billah
Maka Kuatkanlah
Kuatkanlah hati yang rapuh ini
Teguhkan kepalan yang menyimpan cita cita Jihad menuju mahligai keridhoanMu
Mardhotillah... ya Rabb
Mardhotillah... ya Rabb

Karena janjiMu pasti dan ku sangat yakin itu
Maka jagalah langkahku dari segala WAHN yang menyesatkan
Tabahkan komitmen ini di antara semua fitnah dan duka

Ya Rabb
padaMu aku mencari jawaban disetiap dilemma dan kegundahan
Engkaulah tempat terbaik aku mencurahkan gelisah nafasku

Perjalanan ini terasa hampa tanpa kehadiranMu.. Ya Rabb
Aku yang hina ini berharap keridhoan menuju SurgaMu yang abadi…
Tak lelah ku memohon ampun padaMu
Agar setiap luka terbasuh syahdu nada cintaMu
Membuka ruas hati yang hitam dalam cahaya hidayahMu
Menembus ruang ruang kehidupan terindah
Aku yang ingin terjaga di jalanMu
Aku yang ingin selalu istiqomah melepas diri dari semua thagut mencari ridhoMu
Karena aku takkan pernah berharga kalau bukan karena cahaya keimanan dariMu
Maka aku berserah diri menjual semuanya padaMu
Belilah hamba dan lunasilah dengan keridhoanMu
Karena tak ada cita cita terbaik selain ingin bertemu dengan Engkau dan RasulMu
Dalam keindahan kehidupan yang abadi
Aku memohon ampunanMu, Aku mengemis cintaMu, Aku yang berusaha istiqomah dalam hijrah kepadaMu…Ampunilah hamba ya Rabb...

Lirik Thufail Al Ghifari PENCARI JEJAK

PENCARI JEJAK
By : Thufail Al Ghifari

Apa yg kau cari dari cerita hidup yg panjang
dari sudut syair dunia yg pastikan hilang
adakah estetika yg lebih bijak dr keteladanan
pengiris lukisan alam yg tak kunjung menyentuh hatimu
ingatlah itu..

seperti sebatang kara dipadang pasir rabadzah
dibalik sebuah keterbatasan kain kaffan yg sunyi
pada indah sketsa teduhnya sebuah kesolehan
begitulah abu dzar al ghifari menyemai cermin tentang keteduhan
maka maafkanlah segala kekhilafan muawiyah
agar sudut pandang tak ciptakan noda ukhuwah
beristigfarlah ditiap keping kenikmatan dunia
semoga hari-hari mu penuh dengan kemuliaan ibadah
bermunajatlah.. kesudut cerita abadi tentang ketakwaan
ada cerita menarik pada bingkai rekonsiliasi futu mekah
maka pergilah kebukit uhud & kenanglah sejarah itu
jawaban ketika hawa nafsu berada diatas keimananmu
maka kemanakah pujangga zulfikar yg tak pernah gentar
menjaga jejak kesadaran tanpa paranoia seperti abu hanifah
ramuan hati keemasan ibnul qoyyim aljauziah
kemurnian terompah kaki bilal disurga
terjagalah jejak-jejak kesolehan

bisakah kita belajar utk bisa merasa
bukan hanya sekedar merasa bisa
dari waktu & ilmu koleksi tulang imam syafei
maka selamilah jejak hidupmu dlm kesabaran
merintis nurani kepahlawanan dlm esensi kesetiaan
kesatria-kesatria pewarna sejarah ttg harapan
penikmat aqidah dlm kekusuan amaliah ibadah
merapatkansetiap shaf dlm 5 waktu yg khusyu
tapi tragedy diperang mu’tah adalah fenomena
& kholid membayar kesabaran itu diperang yarmuk
pembuktian dari sang saifulloh al maslul
generasi awal pewaris sastra kebajikan
yg membuka mata hati dgn tajam
merangkai imajinasi ketepatan sebuah perjuangan
seperti keteguhan pilihan hidup mush’ab bin umair
yg teguhkan bendera islam diatas lapisan nyawa sang ibu
seperti wejangan lama kezuhudan fudhail bin iyadh
yg getarkan hati harun arrosyid utk mengerti
bagi utang jejak kita pd sang robbul izzati
atau pr ilmu kita terhadap kesolehan
maka lihatlah lebih dlm dgn mendengar
& mengerti lebuh jauh dgn menyimak
disudut batas ketekunan & keteguhan
karena hidup tak hanya selembar daun telinga

Lirik Thufail Al Ghifari DARI ATAS SATU TANAH TEMPAT KITA BERPIJAK

DARI ATAS SATU TANAH TEMPAT KITA BERPIJAK
By : Thufail Al Ghifari

Intro:
Sahabatku inilah ringkasan perasaan gundah yang pernah kau titipkan padaku. Secara langsung atau melalui surat dan email. Maaf, Thufail hanya bisa menjawab melalui syair sederhana lagu ini sekedar meyakinkan, bahwa Allah tidak akan pernah memberi cobaan diluar kemampuan hambanya. Yo! Tetap semangat!

Dari atas satu tanah tempat kita berpijak
Teruslah bergerak, berhentilah mengeluh…

Pada setapak kehidupan ketika kau bersedih
Senandung cerita lirih hati yang tak bertepi
Pada dimensi sajak hari yang terlalu dingin
Ketika kesepian menjawab renta malam tanpa angin
Semilir hidup dan sebuah kalimat mungkin
Pada harapan ketika jiwa harus tetap berdiri
Membelai hidup yang tak memerlukan terima kasih
Maka, maafkanlah…
Hadapi hidup ini apa adanya
Hidupi hidup dengan iman dan kesabaran
Enyahkan kejenuhan hidupmu buanglah rasa cemas
Bersyukurlah seluas langit dan bumi
Tinggalkan kekosongan harimu dalam rencana esok pada kehidupan di hari yang lain
Tanyakan pada dirimu akan kesantunan yang selalu terabaikan

Dari atas satu tanah tempat kita berpijak
Teruslah bergerak, berhentilah mengeluh…

Peliharalah, peliharalah senyummu agar tak menjadi palsu
Menikmati kesedihan dan menjadi tangguh
Menakhlukkan pedih menjadi peluru
Bernafas seperti batu, menjadi singa dalam kejayaan matahari
Menjaga malam bersama tamaknya ibadah para rahib rabbani
Mensyukuri semesta barsama para penjaga purnama
Menikahkan jiwa bersama dakwah
Mencumbu cinta didalam jihad
Bekali perjalanan bersama Allah dan RasulNya
Membalut hati tanpa retorika
Siapkah kau jika hari menjadi pedang dan kesempatan kedua tak lagi memilki sarang
Bertarung manjaga cinta dalam kesepian
Membunuh waktu dalam harapan
Karena lahir adalah untuk melihat kenyataan

Dari atas satu tanah tempat kita berpijak
Teruslah bergerak, berhentilah mengeluh…

Pada lautan airmata kita belajar
Pada kepedihan yang mendidik kita tuk tak gentar
Bertahan menjadi akar, bersemi pada keteguhan yang mekar
Celakalah para humazah dan lumazah
Neraka serapah jelantah
Kebutuhan jiwa di alam barzakh
Menebar jejak misteri syafaat dan kesolehan
Pada saat setiap telusuri sahara jiwa dan keabadian
Didekat jasad syahid hamzah
Temukanlah ibroh bukit uhud dari profil mini musoiram
Begitulah sejarah menuntut kita tuk bangkit kembali
Meniti tangga hari walau berulang terjatuh bangkit dan kembali terjatuh
Berdiri dan optimislah!
Karena kita adalah pewaris Rasulullah diajarkan bersabar diantara lapisan batu penduduk Thaif

Dari atas satu tanah tempat kita berpijak
Teruslah bergerak, berhentilah mengeluh…

Lirik Thufail Al Ghifari CERMIN MASA LALU

CERMIN MASA LALU
By : Thufail Al Ghifari

Assalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh …

Terjaga dari nikmat hijrah
Rahmat hidayah kebesaran sang penguasa cipta
Rasio dari kualitas logika yang harumkan madinah dengan senyum putra bani Hasyim untuk sempurna
Membakar batas stagnasi jahiliah
Terjagalah hidayah kami ya Allah
Seperti ketika sinarMu memuliakan kebesaran arabia
Terantuk ku rapuh berkeludru kalbu jiwa tertunduk lesu
Dalam setiap peluh ku mengadu
Tentang betapa lemahnya diriku duhai Engkau sang penguasa Firdaus
Neraca dari keseimbangan cakrawala
Nikmat hijrah meraba air revolusi angkasa
Mengalir sempurna dari cerita tirai sejarah anbiya
Jalan yang begitu panjang iringi setiap kenangan para pejuang
Menemani langkah yang lekang ketika mataku berhenti ke belakang
Dunia dari quraisy manipulasi abu jahal membakar dari misteri sang malam dan siang
Menyulut suhu perapian neraka meronta dari kultus perapian dunia
Luruskan niatku ya Allah
Dengan restumulah kami kan tetap terjaga
Referensi nilai-nilai ibadah
Implementasi dari keheningan Syurga
Jika bukan karena engkau ya Allah
Jika bukan karena engkau ya Allah
Aku pasti kian jauh terjatuh …
Subhanallah wabihamdih …

ku ungkapkan semua perasaanku hanya padaMu …
ku ungkapkan semua kesetiaanku hanya untukMu …
Terima kasihku ya Allah, hanya padaMu …

Di setiap hari tersimpan pahala
Satu hingga sepuluh halaman tilawah
Seminimal sekali seminggu qiyamul lail
Mendirikan shalat, membayar zakat, terjaga dan berpuasa
Berhaji jika kau mampu, memuliakan setiap amal di setiap waktu
Berdzikir di tiap langkah, mengingat Allah dan setiap kebesaran rahmatNya
Muhasabah adalah filter hati, semoga kita selalu terjaga dari kelalaian hari
Akhlak adalah harga diri, Ibadah adalah harta, merekontsruksi kotornya hati dan raga
Semoga kita bukan bagian dari para ahli neraka
Karena aku tahu rizki ku takkan mungkin di ambil orang lain, karenanya hatiku tenang
Karena aku tahu amalku takkan mungkin dilakukan orang lain, maka aku sibukkan diriku beramal Karena Allah maha mengetahui dan melihat, maka aku malu bila Allah mendapatiku bermaksiat Karena aku sadar kematian selalu menantiku, maka persiapkanlah bekal sebelum kita berjumpa dengan sang khalik
Karakteristik dari Muslim sejati, melangkah seperti kemuliaan para Syuhada
Percayalah selalu sahabat, Allah selalu ada beserta kita

ku ungkapkan semua perasaanku hanya padaMu …
ku ungkapkan semua kesetiaanku hanya untukMu …

Menebar cahaya indahnya keAgunganMu …
Menebus harga kerapuhan masa laluku …
Air mata di setiap harga mati hidupku …
Tuk restuMu agar ku tetap terjaga …

Lirik Thufail Al Ghifari THE DIARY OF THUFAIL AL GHIFARI [MUQADIMAH]

THE DIARY OF THUFAIL AL GHIFARI [MUQADIMAH]
By : Thufail Al Ghifari

Sahabat …
Inilah Kumpulan Dentuman Hatiku
Narasi Dari Patahan Puisi-Puisi Jiwa Yang Berdarah
Yang Membalut Tatap-Tatap Mata Yang Penuh Luka & Gelisah
Inilah Qta Dalam Setiap Cerita Perlawanan
Tentang Cinta & Hidup Yang Terampas
Tentang Kepercayaan Yang Terkhianati
Tentang Kebohongan Yang Coba Qta Patahkan
Hingga Tentang Hakikat Kesyukuran Yang Paling Mendalam

Episode … Ini …
Tercipta Dari Serakan Cerita
Yang Terkumpulkan Bersama Nafas-Nafas Trotoar
Teriakan-Teriakan Aspal & Sahutan Kebangkitan Getirnya Terik Jalanan
Debu-Debu Yang Kini Kembali Kepangkuan Yang Sesungguhnya
Untuk Mereka Yang Selalu Percaya
Nafas Adalah Kesempatan
Jiwamu Adalah Peluru Kawan
Maka Hatimu Adalah Perisainya

Album Ini …
Bukan Untukmu Yang Merasa Paling Suci Dengan Harokahmu
Bukan Juga Untukmu Yang Merasa Paling Hebat Dengan Eksistensi Dirimu
Tapi Ini Untuk Kalian
Yang Berjuang Bukan Untuk Seseorang
Bukan Juga Untuk Kedudukan & Materi
Tidak Kawan, Qta Tidak Mengharapkan Kedudukan & Eksistensi
Yang Qta Harapkan Hanyalah Keridhoan Alloh & Keberkahannya
Allohu Akbar

Lirik Thufail Al Ghifari INTEGRITAS

INTEGRITAS
Thufail Al Ghifari feat Aa Gym

[Aa Gym speaking]
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalaamu’alaykum Warohmatullahi Wabarokaatuh

[audience]
Wa’alaykumussalaam Warohmatullahi Wabarokaatuh

[Aa Gym speaking]
Alhamdulillahirobbil ‘aalamiin, Allohumma sholi ‘ala Muhammad, wa ‘ala ‘aalihi wa ashbihi ajma’iin
Segala puja dan puji, total, semuanya hanya milik Allah. Ujian apapun yang datang kepada kita, pasti penyebabnya karena Allah menitipkan sesuatu pada diri kita. Sehingga tidak layak menjadi ujub dan takabur terhadap ujian. Melainkan menjadi tawadu’ dan bersyukur... [echoed]

[Thufail singin]
Di astana aku merana, disetiap air mata ku coba tetap membaca, diantara bahasa hati dan amarah. Langkah-langkah harapan yang hilang, lenyap bersama omong kosong yang membentang. Fasihnya kebebasan pun masih terkekang. Pedasnya air samudra dan kemunafikan. Sistem yang masih selalu menikam waktu kita. Hak-hak yang selalu terlupakan. Pedis mimpi yang menghampiri perjuangan kita. Kaca mata diri tak dapat menatap pasti. Sudut-sudut diskusi pun menjadi tak berarti, apalagi yang harus ku mengerti, saat hari ini masih tak jauh lebih berarti, dari setiap detik hidup yang penuh caci maki. Disetiap malam ku menyendiri, merangkum derita disetiap kesepian. Andai bisa ku rangkai angkasa, dan ku tulis perasaanku padamu. Akan ku tuang hingga batas maksimal kemampuanku. Agar kau mau mengerti, dibalik semua cerita, nada, bahasa, yang pernah ada; Ku tak akan pernah melupakanmu...

[Backing Vocal]
Kuharap kau..tetap terjaga..tirai-i langkah dengan doa..Kuharap kau.. tetap terjaga..tirai-i langkah dan doa..

[Thufail singin]
Dapatkah kau tetap bijak? Walau kepercayaan tertikam dari belakang. Dapatkah termaafkan salah? Lalu panjatkan syukur dan meredam prasangka, reduksikan amarah di indahnya hegemoni kita. Di hadirat Ilahi ku bertahan. Dalam telapak tanganNya ku berteduh. Dan iman ini sejukkan nurani. Masih perdulikah Tuhan pada diri ini? Entahlah! Bersyukur lalu ku bersujud, rebahkan lutut takkan ku ratapi maut. Disetiap batas waktu ku berserah, dan restui rencana perjuangkan takdir hidupku. Jika dapat ku bentangkan mimpi, dan ijinkan ku menjinakkan duka. Karena mata ini terlalu lelah menyimak derita, dan hati ini terlalu letih menapaki hari. Disetiap langkah, ku menyimak nestapa. Waktu yang selalu melukis cerita; luka, duka dan suka. Menjadikan semua kenangan yang penuh canda tawa. Kadang hari pula begitu membosankan, menyulut emosi di setiap batas-batas mimpi kita. Kau dan aku, kawan, kita semua, akan ku kenang selalu di dalam hatiku...

[Backing Vocal]
Kuharap kau..tetap terjaga..tirai-i langkah dengan doa..Kuharap kau.. tetap terjaga..tirai-i langkah dan doa..

[Thufail singin]
Biarkan setiap detik ini berjalan. Dan waktu pun akan segera bicara, di hinanya cerita yang menghias arti perjalanan kita. Kadang pula, duka memiliki wejangan yang jauh lebih bermakna. Bersama air mata ku coba mengambil hikmah. Dan menge-evolusikan semua menjadi suka. Masih ingatkah kau Hei pembunuh asmara, saat kita tersenyum bersama dan kita selalu berangkulan bersama, meretakkan masalah. Dapatkah kau belajar dari hari-harimu? Dapatkah kau kalahkan musuh terbesar dalam dirimu? Hatimu, nurani, sikap, introspeksi, dan jati diri. Akankah terbagi dan berakhir semua kepercayaan yang telah terbangun ini. Cinta kasih yang menyusuri di setiap mimpi. Dan harapan yang menggarisi cita-cita. Langkah kadang begitu hampa, terlalu dingin dan tak bersuara. Hingga di suatu saat nanti perjalanan ini akan segera berakhir. Dan tak perlu lagi duka, seperti saat kita selalu bersama. Saat kita selalu bersama menaklukkan semua. Dari seorang yang takkan pernah melupakan kalian, Thufail al Ghifari.

[Backing Vocal]
Kuharap kau..tetap terjaga..tirai-i langkah dengan doa..Kuharap kau.. tetap terjaga..tirai-i langkah dan doa..
[till end]

[Aa Gym du’a]
Allahumma sholi ‘ala Muhammad wa ‘ala ‘aalihi wa ashbihi ajma’iin
Duhai Allah Yang Maha Kaya. Ampuni.. segala kecerobohan kami terhadap semua nikmat yang Kau beri Ya Allah. Ampini kekikiran kami menafkahkan rezki yang telah dititipkan kepada kami. Ampuni keengganan kami menolong orang-orang lemah disekitar kami. Ampuni kesombongan kami terhadap orang-orang yang tiada berdaya disekitar kami. Ya Allah, tolongkan kami, menjadi pribadi yang indaaah, Ya Allah. Limpahi kami dengan rezkiMu yang halal, berkah, melimpah. Dan jadikan kami menjadi jalan bagi hamba-hambaMu. Duhai Allah Yang Maha Agung, jadikanlah siapapun yang menyimak ini menjadi orang-orang yang ikhlaass menghadapi hidup ini. Menjadi orang-orang yang terpelihara dari kezaliman terhadap siapapun, dan engkau lindungi dari kezaliman siapapun. Ya Allah, selamatkanlah bangsa kami ini, Ya Allah. Selamatkan negeri kami ini, Ya Allah. Karuniakan kepada bangsa kami ini, para pemimpin yang ariiiff, ya Allah. Ya Allah, bangkitkan kepada kami para pemimpin yang bijaak. Yang benar-benar cinta kepada kebenaran. Yang benar-benar hidup selalu dalam kebenaran. Yang benar-benar berjuang untuk membela kebenaran. Engkaulah penggenggam setiap makhlukMu, Ya Allah. Alhamdulillahirobbil ‘aalamiin.

Lirik Thufail Al Ghifari SHALAWAT

SHALAWAT
By : Thufail Al Ghifari

Yaa Nabi salamun ‘alaika …
Yaa Rasul salamun ‘alaika …
Shalawatku selalu untukmu
Sepanjang waktu di kedalaman qalbu
Doa-doa tercurah dari dalam hati ini
Hanya untukmu juga keluarga dan para sahabatmu
Yaa Rasulullah adakah engkau kan mengenalku
Akankah kita bertemu di Syurga Alloh dalam tegur sapamu
Bercerminku sejenak sadarku sering terhentak
Tentang keterbatasanku hingga ketidaksempurnaanku meneladanimu
Rahasia warna warni yang menghitam
Timbul tenggelam menyelam mengiringi poros matahari hingga terbenam
Ini cintaku untukmu yaa Muhammad saw
Sang pembawa Rahmat panglima terhebat
Penutup risalah nabi-nabi Alloh yang kan selalu melekat
Yaa Nabi salamun ‘alaika …
Yaa Rasul salamun ‘alaika …
Munafiqkah aku bagimu yaa Nabi Alloh
Kala berandalan ini begitu terbatas tuk menjawab tanya
Ketika ku perhatikan dunia yang penuh durja
Dan jalan taubatku yang terbungkus prasangka fitnah
Padamu ku ingin bercerita-bercerita
Bertanya banyak dan habiskan senja
Tapi aku hanyalah sampah yang coba selami Syahadah
Membakar pekat jejak-jejak sesat
Dan jika lagu ini bisa menembus langit
Dan qta memang tak kan pernah bertemu
Ku ingin kau tahu
Betapa ku bangga padamu yaa Muhammad saw
Sang pembawa Rahmat
Yaa Nabi salamun ‘alaika …
Yaa Rasul salamun ‘alaika …
Merindukanmu aku begitu rapuh
Merenungkanmu aku begitu malu
Menyampah tersampah dan disampahkan
Begitulah adanya diriku sering merasa
Ketika kau wariskan semua kesempurnaan
Menjadi sempurna dan di sempurnakan
Pada setiap mesiu keteladanan yang kau wariskan
Dalam uraian tentang hakikat kebaikan
Atau hakikat jiwa yang penuh kesabaran
Bersama syair hidup tentang ketabahan
Ini sujudku yang tak sekhusyu’ sujudmu
Ini hari-hariku yang tak sebajik harimu
Tapi bersama sejarahmu aku ingin selalu terjaga
Uraikan pujian pujangga Syurga
Senandung hati jiwa dan raga merintis tirai-tirai Jannah
Mengikhlaskan duka

Yaa Nabi salamun ‘alaika …
Yaa Rasul salamun ‘alaika …

Lirik Thufail Al Ghifari PETUNJUK JALAN

PETUNJUK JALAN
By. Thufail Al Ghifari

Kita yang pernah terjatuh, terprosok jauh,
bahkan hancur dan tak lagi utuh
Letih yang merangsang rasio dan nalar
Pecahkan sadar diantara jewantah fitnah
Sedikit demi sedikit kalbu terselimuti pahit
Sekejap membutakan hati dan kian menyempit
Lalu mati sesudah sakit
Bertanya tentang batas tipis
tentang kenyataan yang mengiris
Saat saat dimana Kaab Bin Malik
sadari batas definisi nurani dan munafik
Lalu kembali belajar berdiri dan coba menampik

Jalan ini selapang dadamu
Jawaban itu bersemi dalam ikhlas jiwamu
Bukan kualitas lidah
Tapi ketulusan adalah inti permata nurani
Apakah kita memang mampu mengerti
Tentang 4 mata jiwa yang sesungguhnya kita miliki
Dua untuk dunia dua untuk akhirat
Untuk berpikir kembali dengan hati dan selalu belajar keluar dari pergulatan hakiki
Antara nurani dan bisikan manusiawi sebagai juara sejati

Berjalanlah
Percayalah kau tidak sendiri
Berjalanlah
Percayalah kau tidak sendiri

Karena diperlukan suatu hentakan yakin
Yang akan melahirkan keberanian, keteguhan dan kesabaran
Bertolak dari jaminan yang tak pernah lapuk
Bagi mereka yang tak pernah lupa akan hakikat hidup yang hanya sekali
Yang tak pernah ragu memilih keabadian di sisi Ilahi Rabbi
Dan terus menggaungkan kebenaran yang di yakininya
Tak ada nyawa cadangan tak ada umur reserve
Karena pertarungan ini hanyalah tentang hidup dan mati

Patahkan Semua kecewamu
Semua kekalutan dan gelisah
Patahkan semua kesedihan
Semua kepedihan jiwa

Turunkanlah jenazah ke dalam liang lahat
Melepas kerabat diakhir nafas ketika kau terlambat memahat
Berbiduk di gelombang yang ganas
Bila hati belum juga nikmati rasa memanas
Takbirkanlah empat kali akan kematian hati dan nurani kita bersama
Untuk para pewaris Muhammad
Penerus janji janji Alloh yang pasti
Inilah cahaya terang dan jalan lurus yang selalu siap menghantar
Pada keselamatan dunia dan kebahagiaan akhirat

Berjalanlah
Percayalah kau tidak sendiri
Berjalanlah
Percayalah kau tidak sendiri

Perhatikanlah
beribu ribu pengecut yang keluar rumah mereka dengan perasaan takut mati
yang membuat langkah menjadi berat
dalam gambar hari esok yang kian berwarna hitam pekat
dalam keruh nurani dan angan angan yang panjang
ketika kematian tidak membuat jalanmu gemetar
amal yang retak dan degradasi kebajikan yang kehilangan letak
terjebak dalam kerugian jiwa
dalam padamnya hati yang mulia
masalah tidak selesai bersama fenomena dan fatamorgana
tapi hakikat jiwa
selalu bersemi dalam rangkaian cinta dua pusaka
ia adalah gerak yang tak kenal henti
dan keteguhan yang tak kenal menyerah
ia adalah pengakuan bagi siapapun yang mentauhidkan Alloh
pikiran besar yang tercairkan disetiap lembar
yang membunuh keresahan hati yang kaku
dan tak pandai kau cairkan
atau biarkan senandung nasib terintikan bagi zaman sesudahmu
dan menjadi pupuk khasanah doa yang kau panen untuk hari esok generasimu

Berjalanlah
Percayalah kau tidak sendiri
Berjalanlah
Percayalah kau tidak sendiri

Inilah kisah kita kawan
Kisah kau dan aku
Kisah kita semua
Bersabarlah
Karena tidak ada masalah diluar kemampuanmu

Karena sabar pada orang lain adalah kasih sayang
Sabar pada diri sendiri adalah harapan
Sabar pada orang yang kita cintai adalah ibadah
Sabar pada Alloh adalah takwa
Bersabarlah...

Lirik Thufail Al Ghifari ADA APA GERANGAN

ADA APA GERANGAN
By : Thufail Al Ghifari

Jika Allah berikan makan burung-burung
mestinya negeri ini lebih hebat dari itu
Jika Allah naungi semua tumbuhan
harusnya negeri ini lebih teduh dari itu

Reff:
Ada apa gerangan
Adakah salahku menghambat semua keberkahan
Ada apa gerangan
Adakah raguku tutup semua keberkahan

Pada-Mu ya Allah kami gantungkan semua do'a
Dan ikhtiar niat kehidupan kami
Pada-Mu ya Allah harapan semua keberkahan
Tutunlah kami selalu berjalan dalam syariat-Mu

Pada-Mu ya Allah kami gantungkan semua do'a
Dan ikhtiar niat kehidupan kami
Pada-Mu ya Allah murnikan semua keberkahan
Jagalah kami selalu berjalan dalam syariat-Mu

Jika Allah berikan kenyang ikan dilautan
Mengapa masih ada dahaga di negeri ini
Jika Allah cukupi semut hingga singa di hutan
Pantaskah kita berharap pada selain Allah

Lirik Thufail Al Ghifari CATATAN TERAKHIR

CATATAN TERAKHIR
By : Thufail Al Ghifari

Terjagalah dari segala maksiat
dari segala zina dan nafsu dunia yang sesat
disatukan dalam karunia yang suci bersama jiwa jiwa
yang selalu haus akan ibadah dan penuh harga diri
ini bukan cerita cinderela
bukan juga patah arang cinta buta siti nurbaya
tak dapat diukur tapi bersama Allah
semua pasti akan teratur
dinyatakan dalam ketulusan
dari mutiara ketakwaan yang sangat mendalam
bersemi dari pupuk akhlak yang hebat
berbuah dalam kesabaran dan ketekunan yang lebat
tidak, ini takkan dimengerti
oleh hati yang penuh dengan dusta
yang buta oleh warna warni dunia yang fana
ini hanya untuk mereka yang selalu ingin luruskan
keteladanan bagi generasi berikutnya
keteladanan abadi dalam harum kesturi dan buah ibadah
dan menjadi manis seperti kurma
diawal rembulan yang indah
untuk selalu berjalan dalam kesetiaan dan harapan
dan hanya mau mencium
atas dasar kemurnian kita berkata cinta
karena bukan apa siapa dan bagaimana
tapi luruskanlah dalam wangi surga
karena apa sebenarnya kita berani berkata cinta

hingga rambut kita memutih
hingga ajal kan datang menjemput diri ini
hingga rambut kita memutih
hingga ajal kan datang menjemput diri ini

inilah cinta sejati
cinta yang tak perlu kau tunggu
tapi dia tumbuh bersama doa malam yang teduh
tak tersentuh oleh mata dunia yang palsu
petunjuk yang selalu datang
dari ruang para malaikat
yang sanggup melihat tak kenal pekat
tak lekang oleh zaman yang kan terus melaju
takkan habis oleh waktu
karena kecantikannya tersimpan dihati
dalam pesona yang selalu menjaga jiwa
yang menjadikan dunia menjadi surga
sebelum surga sebenarnya
yang membuat hidup lebih hidup
dari kehidupan sebenarnya
seperti sungai yang mengalir
bening airnyapun selalu artikan keseimbangan syair
yang satukan dua perbedaan dalam satu ikatan
untuk melihat kekurangan sebagai kesempatan
dan kelebihan sebagai kekuatan
lalu saling mengisi seperti matahari dan bulan
dalam kesetiaan ruang kesolehan dan kasih sayang
bagi sejarah penutup halaman terakhir perjalanan
para kesatria sastra jihad dan dakwah
tercatat dalam untaian rahmat berakhir
dalam catatan terakhir yang mulia
digariskan hanya oleh ketetapan Allah Subhanahu wata’ala

hingga rambut kita memutih
hingga ajal kan datang menjemput diri ini
hingga rambut kita memutih
hingga ajal kan datang menjemput diri ini

Lirik Thufail Al Ghifari SEJARAH, DARAH DAN SAMPAH

SEJARAH, DARAH DAN SAMPAH
By : Thufail Al Ghifari

Hei...Indonesia Bersatu Dan Tetap Terjaga
Jihad Bingkai Negrikku
Tapaki Sejarah Panjang Dan Harapan Generasi Kami
Generasi Yang Selalu Menitipkan Harapan
Harapan Dari Rahmat Cinta Sepanjang Masa
Bagi Tanah Air Ini ... Indonesia

Aku Kenang Engkau Bersama Para Mujahid Sudirman Hingga Orasi Lantang Diponegoro
Ku Ingat Selalu Disetiap Cerita Semangat Hancurnya Djien Hingga Pattimura
Membasuh Begitu Tulus Air Mata Dan Keringat Kartini
Kau Membetang Begitu Besar Jauh Dan Hijau Membasuh Lagenda Perang Dan Senapan
Bambu-Bambu Runcing Merubah Air Mata Dan Darah Menjadi Semangat Merdeka Ternyaring
Gaung Ayam Jantan Dari Timur Membelah Darah Dalam Harapan Termakmur
Saat Para Pahlawan Tersungkur Tinggalkan Mimpi Tentang Negeri Yang Makmur
Ihwal Nyata Fenomena Melantur Lintah Darat Demokrasi Menjamur
Begitu Manis Soekarno Hatta Bertutur Melindungi Benturkan Demokrasi Dalam Gamelan
Karikatur
Pengekangan Euforia Sandiwara Negeri Praktisi Elit Menikam Bungkam Sejarah
Harapan Yang Sempit Hitam
Diujung Sejarah Dan Harapan Tlah Menggumpal Bagai Hakikat Kegelapan
Tersirat Darah Pedang Dan Air Mata
Keringat Berubah Menjadi Sampah
Menggeluti Warna-Warna Hati Yang Berduka
Masih Adakah Lagi Kesetiaan Seperti Dicerita Ramayana
Seperkasa Para Pejuaang Diantara Lagenda Gatot Kaca
Atau Bengis Otak Kita Lebih Dangkal Dari Sangkuriang
"Tanpa Jiwa Raga Hanyalah Kapas Hancurkan Neraka Hempas"
Ketika Ajal Menjemput Kita Tuk Bergegas
Diatas Air Mata Petuah Dan Wejangan-Wejangan Terhina

Sejarah Darah Dan Sampah
Indonesia...

Mari Kita Kembali Ke 12 September 1984
Bukan Era Priuk Busuk Membisu Diselangkangan Hukum Keparat
Parodi Strimulator Air Liur Babi LB Murdani Dan Tri Sutrisno
Tak Semanis Sampah Janji Ketumpulan Komnas Ham
Dan Arwah Barhaludin Lopa Dihadapan Mungkar Dan Nakir
Salatlaka Pasti Izroil Kan Datang Menjemput Nyawamu
Detak Jantung Bergerak Cepat Diatas Irisan Merah Paku
Tak Sempat Memilih Konsfirasi Yang Kau Pilih Diatas Nyawa Amir Biki !!!
Dendam Fitnah Menyudutkan Riziq!!!
Memvonis Jaffar Umar Thalib
Pada Intuisi Kemanusiaan Sepihak
Seperti Para Ustadz Yang Terculik !!!
Langkah Picik Kelinci Argumentasi Bukit Jerami Theo Safe'i
Siapa Yang Melempar Bensin Disargumen Pendeta Versus Ulama Di Tong Sampah
Satu Meja Diatas Sampah Demokrasi Dan Kertas Sejarah
Memicu Masalah Kecil Dan Krusial Untuk Sebuah Perang Agama
Indonesia Disatu Dasar Korelasi Reformasi Terparah
Kelas Membual Senja Terpanjang Membangun Hitam Hangus Busuk Dan Terbuang
Kenanglah Batas Perlawanan Darah Para Mujahidin Nusantara
Hingga Arif Rahman Hakim Dan Semanggi Sempilan Puluh Delapan
Cerminan Yang Takkan Terlupakan
Dan Abu Bakar Ba'asyir Yang Terbingkai Fitnah Sebagai Kambing Hitam
Negeri Yang Selalu Kucintai Ini Memfitnah Warna Sejarah Anak Cucu Kita

Dari Timur Hingga Ke Barat Hijaulah Indonesiakku
Disetiap Kota Tak Semakmur Rasa Nasionalis Ala Sidomuncul
Disini Hati Kami Terpukul Setiap Beban Yang Terpikul Kebencianpun Terkumpul
Bongkar Nurani Untuk Lebih Mengerti Sekedar Refleksi Ala Republika
Atau Buku-Buku Dominan Disetiap Rak Perpustakaan Negara
Biarlah Waktu Menjadi Guru Hingga Hidayahmu Membaca
Disudut Sakral Penghianatan Nusantara
Memfitnah Agama Diatas Ambisi Tahta
Etika Penghianat Jelata
Monopoli Militer Untuk Ambisi Darah Dan Negara
Merobek Dibalik Neraca Pembenaran
Membuat Respon Penghuni Istana
Persis Dengan Demonstrasi Mahasiswa Dan Transaksi Narkotika
Kesenjangan Yang Harus Kami Telan
Mengunyah Dalam Kengerian Terdalam
Memastikan Setiap Prasasti Para Adipati Tak Bernurani
Bingkai Peninggalan Kambus Dan Mataram
Lebih Kejam Untuk Biadab Mereka Yang Melihat Tapi Diam
Ambon,Poso,Aceh Dan Nostalgia Timur Leste
Indonesia Disini Mimpimu Mengalir Dalam Darah
Menjadi Koleksi Sejarah
Koran Paper Dan Pembantaian Moneter
Situbondo Ketapang Hingga Papua
Batas Langkah Para Penghianat Piagam Madina
Merekam Batas Wacana Politik
Yang Mencuci Darah Rakyatmu Sendiri

Lirik Thufail Al Ghifari SURAT UNTUK IBU

SURAT UNTUK IBU
By : Thufail Al Ghifari

Sudahkah kau mau mengerti, [???],
tentang Allah dan KebenaranNya sentuhi ruang.
Kutak pernah bermaksud menyakitimu.
Tapi ini lah jalan hidupku yang kupilih tanpa paksaan.
Nurani yang memanggil jiwaku…

Dimana aku bersandung tentang dukamu.
Inilah laguku untukmu ibu.
Sekedar pengharapanku agar kau tahu.
Setulus kewajibanku sebagai seorang anak.
Membingkai kenangan kita.
Butiran-butiran kenangan perjalanan waktu.
Waktu yang selalu kuingat dalam sentuhan wejanganmu.
Diujung pintu rumah ku berlalu.
Menahan pilu tentang kehilangan dirimu.
Tapi jalan hidup adalah nuansa.
Nuansa yang ingin kujawab dengan kebenaran yang sempurna.
Ber-antah logika yang harus kuterima,
logika dari fakta konsekuensi ujung hati yang ingin bicara, tentang fakta, tentang realita yang kutemukan bersama cinta empunya surga.
Basah kasih sayang dari keharuman Madinah,
disetiap pertarungan sisi hati yang ingin menyapa hidayah.
Hidayah dari sebuah permata.
Yang membakar batas peradaban dunia.

Sudahkah kau mau mengerti, [???],
tentang Allah dan KebenaranNya sentuhi ruang.
Kutak pernah bermaksud menyakitimu.
Tapi ini lah jalan hidupku yang kupilih tanpa paksaan.
Nurani yang memanggil jiwaku…

Salahkah aku bertanya tentang Trinitas,
atau tentang Tuhan yang kecewa terhadap pohon Ara,
atau legenda sang rasul pembohong di antiokia.
Lalu siapakah Lord dan pornografi incest dalam cerita Kejadian.
Dan nabi seperti apakah yang telanjang di depan budak perempuan para hambanya.
Seperti Apsalon yang menzinai gundik ayahnya,
di depan mata seluruh Israel.
Skematis rasis di pintu Samaria.
Dan perempuan Kana’an yang teraskan anjing pramuria.
Beri celah antara kerancuan dan kitab tercabul melebur zina.
Bagi Tuhan yang bahkan masih bisa tertidur dan menangis ketakutan.
Bacakanlah doktrin itu Ibu,
dogma tritunggal yang membohongi fakta.
Hingga misteri laki-laki yang bersinar dari pegunungan Paran.
Generasi cahaya robbani dari revolusi suku Edar.
Dan mimpi Yesaya atas kedatangan pasukan onta.
Maka aku bersaksi Ibu,
diatas ketulusan hati ini,
bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan nabi Muhammad itu utusan Allah.

Sudahkah kau mau mengerti, [???],
tentang Allah dan KebenaranNya sentuhi ruang.
Kutak pernah bermaksud menyakitimu.
Tapi ini lah jalan hidupku yang kupilih tanpa paksaan.
Nurani yang memanggil jiwaku…

Lirik Thufail Al Ghifari DARI GERAKAN KE KHILAFAH ISLAMIYAH

DARI GERAKAN KE KHILAFAH ISLAMIYAH
By : Thufail Al Ghifari

Saudaraku, sarungkanlah pedang Ali dan Aisyah ketempat yang pantas
Ketika Grilya sudah harus menampakkan diri ke permukaan mainstream
Maka sampaikan salam ini ke setiap molotov dakwah
barisan revolusi Islam Mulai Mengejawantah
Walau harus diancam ribuan polisi neraka
Di titik ruang komunikasi sel – sel perkumpulan surga
Terekonstruksi dari energi akar madinah
Dibangun dari bahan dasar sebuah gerakan
Oasis dari bayangan Uhud hingga FIS Di Aljazair yang takkan terlupakan
Beginilah waktu telah mengajarkan kami dengan baik
Untuk tidak pernah percaya pada barisan kafir dan munafik
Diatas taruhan demokrasi dan belenggu konfrontasi casuistic
Ancaman demokrasi parasit dan monopoli politik
Dari saham Sabra Shatilla hingga Bosnia Herzegovina
Sejarah telah memaksa kami menyusun ulang agenda perjuangan manusia,
Dimulari dari gerakan ke Negara
Lalu berakhir pada kebangkitan peradaban yang mulia
Khilafah Islamiyah Islam pasti kembali berjaya
fase demi fase
titik kaderisasi regenerasi barikade
antisipasi dari invasi Bangsa Simpanse
kaum Qabbalah tereportase
Kualitas Tarbiyah adalah kualitas Pilihan
Ekosistem dari lokomotif ketakwaan
Lahir dari gejolak kebangkitan perlawanan
Menuju bab konsolidasi
maka komunikasi adalah tulang punggung resistensi

Di Bangun Dari Bahan Dasar Sebuah Gerakan Sebuah gerakan perubahan

Izinkanlah kami menata ulang taman Indonesia
Selamat datang di negeri pecundang
Negeri dari rekayasa parang para pembangkang
Dan hunusan pedang firaun yang berpetualang bersama neraka datasemen 88
Dalam hipokritas pancasila dan inteligen Negara
dalam kolosal para maniak terror dan raja provokator
Yang sugesti 6 milliar rekonstruksi istana bogor
Dan orator pers hanya mampu menjadi kompor komrador tirani agar tak terlihat kotor
Rasakanlah jejak revolusi yang mulai menghampiri
Pembakar Sandiwara ilusi demokrasi
Dari rotasi rumus hak pilih dan konspirasi
Untuk kita yang bernafas dalam sangkar para tirani
sejak fundamental berarti cacat mental
maka kita memang telah dipimpin oleh kebohongan massal
monopoli modal agentur internasional
yang rubah setial mal menjadi lembaga sensor aqidah nasional
radikalisme dan reaksioner
friksi rekayasa control moneter
pabrik baru para parasit sekuler
Undang undang anti teroris dalam seranta pejabat teler
menggalau dalam doktrinasi internal konflik picu sumbu riotik
undang – undang patetik dan lusinan casuistic
risau pisau parau agenda Mason mulai mengacau
rekayasa semit dan isu teroris rangkai pecahan amoeba kontra fasis
Materialis yang telah merubah dalai lama pada kedangkalan nihilis
perumus tinja humanis yang membantai lusinan syuhada dengan sangat demokratis
begitu praktis hujatan egosentris yang meramu najisnya para atheis
Hey engkau pewaris syair Baitul Maqdis
Yang bertahan diantara tekanan fitnah dan isu teroris
Terbelenggu Poros prejudis dari para fasis yang berteriak fasis..
bertahanlah dan Allah beserta kita !

Di Bangun Dari Bahan Dasar Sebuah Gerakan Sebuah Gerakan Perubahan

Lirik Thufail Al Ghifari SURAT DARI GARIS DEPAN PERLAWANAN

SURAT DARI GARIS DEPAN PERLAWANAN
By : Thufail Al Ghifari

Waktu tidak akan tunduk kecuali pada ia yang menantangnya
Telah sirna haus dahaga
Telah basah kerongkongan
Telah ditetapkan pahala sejati untuk mereka yang selalu terjaga
Di Jalan para pujangga peradaban nan mulia
Jalan para ksatria yang jabarkan ketegaran dengan semangat yang tak pernah lelah
Penerus warisan sejarah Robbani
Penjaga mutiara dari cinderamata para pahlawan
Pahlawan yang bertahan ketika nafsu terus berontak dan Setan terus menggoda
Bersama dunia yang terus berhias dalam belantara hawa
Yang sering juga membungkam sudut fitrah umat manusia

Kisah ini tentang kita kawan
Kita yang tegar dalam ujian peradaban
Kita yang selalu belajar bersama waktu yang terus berjalan
Kita yang merangkai kisah perjuangan kejayaan Islam yang tak boleh tenggelam
Hingga fajar keabadian menjelang
Maka jangan biarkan dirimu dibungkam
Menuju jalan–jalan kelam yang akan tumpulkan Azzam-mu

Dengarkanlah saudaraku
Suara–suara nurani yang tak dapat kau dustakan
Suara–suara yang bisikkan kerinduan para Mujahid
Irama peluru–peluru dari syahdunya panggilan Syahid
Menebar sayap perubahan dari warisan ketenangan jiwa
Yang sebenarnya

Dengarkanlah Saudaraku
Islam memanggil jiwamu
Islam memanggil jiwamu tuk kembali
Kembali pada bingkai garis kemuliaan para Syuhada
Kembali pada generasi Qur’ani yang istimewa
Yang wataknya tak dapat dipisahkan dari Al Qur’anul Karim
Yang cerminnya bertumbuh bersama originalitas kekasih Alloh teralim (Muhammad SAW)

Ya Alloh teguhkanlah hambaMu
Ya Alloh lindungilah hambaMu
Inilah jalanku

Perhatikanlah ummat ini
Berevolusi bersama para Murjiah dan topeng fiqud da’wah
Di ukir dari ijtihad para mutadzilah
Di leher para khawarij harokah
Ketika voting telah sugesti intisari islam
Diantara ta’limat dan arogansi shiffin para qiyadah
Tafsir dari garis tipis antara taklid dan “sami’na wa ‘atona”
(kami dengar dan kami taat)

Dan hari ini ada ratusan opportunis berlabel Ustadz
Setelah itu saling menganggap sesat
Lalu rumuskan bendera harokah diantara sekat pekat
Kesepakatan yang tak kunjung melekat
Lalu begitu mudah lupakan makna persaudaraan dari ultimatum dua kalimat Syahadat
Berapa banyak hal yang bisa kita sepakati?
Berapa banyak jidal dan penyakit hati?
Para maniak eksistensi yang berjibaku dalam bualan
Kader inti atau kader sempalan
Pengkhianat asholah perjuangan

Maka teguhkanlah
Energi persaudaraan Islam harus kembali dikokohkan
Rangkailah nafasmu dengan debu keIstiqomahan
Yang bahan bakarnya kau dapati di setiap makanan Yaumiyah
Imunisasi As Sunnah penjaga isyarat Syariat Sang Khalik yang takkan punah

Generasi jembatan harokah
Mikroba Jihad penerus butiran dakwah
Para pemilik hak waris Salsabilah
Penyelaras energi Ukhuwah
Yang dikokohkan dari tancapan Ma’rifatulloh dan syair Al Musthofa
Yang menembus sejarah peradaban yang dipenuhi kemuliaan Syurga

Hey jiwa–jiwa yang lelah
Budak dari dahaga hatimu yang kering kerontang terbodohi dunia
Bergeraklah dengan ketenangan hati
Seperti lebah yang tegas dan kokoh dalam jamaah yang Islami
Yang tanggung jawabnya menyeruak keseluruh lapisan umatnya
Yang mampu belajar dan mengajar
Butir–butir kaderisasi yang hanya memakan yang baik dan mengeluarkan yang baik

Ya Alloh teguhkanlah hambaMu
Ya Alloh lindungilah hambaMu
Inilah jalanku

Saudaraku lihatlah bencana demi bencana datang silih berganti
Poraklah lagi negeri ini
Hilang sudah selera orang-orang untuk mengharap kembali
Sementara jiwa-jiwa nelangsa itu sudah sedari lama menanti
Berbaris memanggil manggil

Keluarlah–keluarlah saudaraku
Dari kenyamanan mihrabmu Dari kekhusyuan I’tikafmu
Dari keakraban sahabat–sahabatmu
Keluarlah-keluarlah saudaraku
Dari keheningan Masjid mu
Bawalah roh–roh sajadahmu ke jalan–jalan
Ke pasar–pasar ke majelis dewan yang terhormat
Ke kantor–kantor pemerintahan dan pusat–pusat pengambilan keputusan
Keluarlah–keluarlah saudaraku
Dari nikmat kesendirianmu
Satukanlah hati–hati yang berserakan ini
Kumpulkan kembali tenaga–tenaga yang tersisa
Pimpinlah dengan cahayamu kafilah nurani yang terlatih
Di tengah badai gurun kehidupan

Keluarlah–keluarlah saudaraku
Berdirilah tegap diujung jalan itu
Sebentar lagi sejarah akan lewat
Mencari aktor baru untuk drama kejayaan ini
Kebenaran hakiki untuk sebuah kehidupan yang abadi…
Usah kau bersedih
Jangan kau lelah dan putus asa
Kita bergerak karena Alloh dan RosulNya
Kita berjuang juga karena Alloh dan RosulNya

Onak duri dan lubang–lubang menghampar
Jangan biarkan kisahmu terdampar
Jangan biarkan langkahmu menjadi gentar
Tidakkah kau lihat buih–buih di atas lautan
Atau bintang–bintang dilangit yang tak terbilang
Namun tidak ada yang mampu menyingkap kegelapan
Selain matahari dan rembulan
Begitulah mutiara selalu menjadi mutiara
Walau berada di antara hipokritas yang coba bungkam nurani
Di saksikan sunyi disemangatkan kesedihan
Lalu di hibur dalam janji Sang pemilik waktu dan bumi

Ingatlah ! takkan bersatu debu dari Jihad Fii Sabilillah dengan Asap Neraka Jahannam.

Allohu Akbar wa lillah ilham

Lirik Thufail Al Ghifari BUKAN SALAH FIRAUN

BUKAN SALAH FIRAUN
By : Thufail al Ghifari

sketsa keabadian firaun dilaut merah & keteguhan musa alaihi salam yg mempesona
tentang serumpun awan serta manna & salwa yg agungkan kebesaran allah
inilah kisah Bengal mitos dungu yg tak bisa bedakan antara kepalsuan & perunggu
andai kita mau tahu ttg keteguhan tauhid yg tak pernah rapuh dibawah kaki tubuh-tubuh amalek
kelancangan jiwa yg memerintah surga & mencumbui neraka dgn logika buta
tahun-tahun berlalu dalam setiap pertanyaan yg harus dijawab

siapa sesungguhnya yg patriot nasionalis & peduli bangsa
karma hanya ada satu musa satu isa utk satu firaun
satu samiri satu yudas satu herodes & satu Pontius pylatus & hari ini ratusan yudas samiri & firaun berkeliaran
menjual asset bangsa yg dilindungi konstitusi bekerja sama dgn amalek menadah penjarah asing
bagi domba-domba umat yg tercerai berai bukan hanya salah firaun

ketika jiwa keterpurukan bagai meluncur kedalam jurang
ketika protes menjadi nyanyian duka
yg parau liriknya jadi mantra2 yg kehilangan tuah
yg memberlakukan muslim yg taat & tak mau seikere kpd kejahiliyahan itu
begajul yg menghamili gadis kencur tetangganya
menjadi pengedar obat bius lalu mengeritik dunia
berharap menjadi benar dibalik segala keterbatasan
lalu berharap haq & batil ada ditempat yg sama

menyombongkan diri dihadapan allah taala
itukah patriot sejati
berargumentasi mengelilingi jalan
sambil mengoreksi barisan nama calon yg akan dicabuli berikutnya
seperti para koboi berlabel perubahan
yg hanya mampu menangis sesegukan mencium bendera & membelalak diatas panggung dgn pakaian gerilya
lalu menikam prahara cinta dengan lukisan perjuangan
diantara kebodohan firaun & kulit ke-pura2an

yg lucuti spora almamater
menganalisa perubahan hanya mitos
retorika perubahan & cari muka
teradopsi dalam kesalahpahaman ilmu juga salah kaprah integritas
suatu ketika tuna netra yg berjalan digelap malam
dpt selamat dgn segengam rezki bersama allah ta’ala

Lirik Thufail Al Ghifari KONSPIRASI MAGDALENA

KONSPIRASI MAGDALENA
By : Thufail Al Ghifari

Jika Yesus adalah Allah
Rekayasa rumus senjata
Konspirasi rintih Magdalena
Omong kosong konsili Nicea

Diantara sejarah gelap bapak anak putra dan roh kudus
Ku utus rangkaian sejarah hitam yang pernah terputus
Di hunus dari rumus konsili dan konspirasi Athanasius
Senyawa garis sejarah darah Arianus Ortodoks atau heterodoks
Bergumam dalam sengketa dogma Patriarki kulit paradoks
Keselamatan politis rekonstruksi iman salibis
Retorika para uskup dan logika Cannabis
Iblis dialektika yang melacurkan Allah kepada putra
Kepada roh dan argumentasi berdarah
Di setiap butir perdebatan kosmik fatwa munafik
Liberalisasi teolog jalanan dan dominasi heretik
Premis konflik tanda tanya subordinat dan pesanan politik
Seperti biasa poros dusta berdarah alirkan sandiwara konsili Nicea
Penerjemah Surga dari sisa debu Apollonia
Keselamatan seperti apa yang ingin di manipulasi sejarah
Ketika terror sporadis hantam lawakan esoteris
Di bentuk dari fenomena krisis politik romawi paganis
Dari instabilitas kultur dewa Zeus yang mulai mampus dalam kebingungan kaisar Diolektianus
Begitulah para Athanasius berbagi pedang bersama Arianus
Pada panggung degradasi identitas romawi
dan fenomena kenaikan jabatan Yesus ke atas tahta Illahi
Percayalah .. Bahwa Yesus hanyalah seorang Nabi

Jika Yesus adalah Allah
Rekayasa rumus senjata
Konspirasi rintih Magdalena
Omong kosong konsili Nicea

Di setiap rana sengketa pendapat gereja timur dan barat
Ketika dominasi logika coba meralat
Kontradiksi isolasionis para penyekat
Pendusta pekat keluguan umat
Sayap origenis dan gagasan subordinasius menolak sensus
Pada skala traitores melitius
Persentasi filsuf porphyry yang mulai rakus merangkul subjektifitas konstantinus
Lelucon renitensi ekaristi dan bisunya ramalan Apollo
Eskalasi doctrinal dari dogma berdarah Athanasius
Kekerasan jalanan dari eksklusifitas inovasi teologia
Penjara ortodok dari anak emas Aleksandria
Dalam kontroversi sederhana tiga dalam satu dalam tiga dalam Satu
Pecahan kubu dari perdebatan utuh penjaga ilmu yang tak lagi menyatu
Hypostasis anatema dan srimulat konsili Nicea
Dalan pesanan kepentingan yang retakkan nalar Aqidah
Menjadi periode logika kaotik kaum munafik
Menggelitik konflik sinoptik kepalsuan koptik
Dalam sinonim lobi kejumudan sabellian dan eusebianik
Focus teologis itu kini telah berubah menjadi fasis perdebatan kristologis
Historys pengguna doping yudais dalam titik konspirasi ekumeris
Penyakit kronis simulasi trinitas dan makanan agenda politis
Bersama dosa tubuh dan juga hasrat pikiran
Dari huru hara jabatan Yesus dalam era pembangkangan pendeportasian
Rumusan logika dan aljabar teologia
Yang sejati tertungganggi kekhawatiran Romawi atas kekuatan Persia
Infiltrasi resapan pagan yang berkeliaran dalam kutukan Pylatus
Dan manipulasi pembebasan Barnabas
Ketika telaga mulai buas berdarah
Bersama nadi sejarah yang telah buta

Jika Yesus adalah Allah
Rekayasa rumus senjata
Konspirasi rintih Magdalena
Omong kosong konsili Nicea

Di balik monopoli kekuatan mistis Yunani
Bermain api paganis dalam birahi ultraradikal
Dalam bencana kontroversi kontra tritunggal
Membual dalam taklid bebal tebal terkepal
Inilah juru selamat yang di lantik bersama darah sejarah
Bahasa kasih yang mitosnya tercipta dari seranta kepentingan golgota
Koridor tendesius dan bahasa pedang yang kotor
Kebenaran dari extrimis inkarnasi dogma yang menjebak Yesus
Dalam tradisi tanpa kamus kepalsuan desember dari bukit Olympus
Dan ketololan para penyembah dewa Zeus
Kultus Yesus yang kini melekat bersama intervensi logika zarahtustra
Ah.. parah… ketika kasih berarti kalung–kalung palang dan selebritis telanjang
Gravitasi theosis phobia rasis dan perjanjian palsu
Penalaran dejavu keraguan kosmos tak berilmu
Dari cengkeraman para pendekar Talmud dan resep protocol Zion
Adakah Tuhan bersandiwara dalam logika rumus matematika
Dari sintesa mesianistis evolusi apokaliptik dan eskatologis
Spekulan teokraris dari liturgy dominasi lobi pembenaran Yahudi
Dalam kepentingan tak bertuan
Ketika kebenaran bersandiwara atas teror kekuasaan
Mestinya semua sudah terjawab dalam penyesalan sepanjang masa
Bahasa hati sang budak ketamakan Iskariot
Penghianat yang tak kuasa ratapi kematian hakiki dirinya
Eli eli lama sabathani ..

Jika Yesus adalah Allah
Rekayasa rumus senjata
Konspirasi rintih Magdalena
Omong kosong konsili Nicea …